laporan aerasi tanah









AERASI TANAH
(Laporan Praktikum Ilmu Tanah Hutan)











Oleh

Bondan Abimanyu
1414151017






http://staff.unila.ac.id/janter/files/2012/05/logo-unila-bw.jpg














FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015






I. PENDAHULUAN



A.    Latar belakang


Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen kedalam air maka zat-zat seperti karbondioksida serta hydrogensulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.

Aerasi adalah proses dimana air dalam tanah digantikan oleh udara dari atmosfer. Di tanah Buruk bercampur dgn udara tanah biasanya berisi konten yang jauh lebih tinggi dari CO2 dan konten bawah O2 daripada atmosfer di atas tanah. Tingkat aerasi tergantung pada volume dan kesinambungan pori-mengisi udara pori dalam tanah.


B.     Tujuan


 Adapun tujuan praktikum yang kami lakukan adalah sebagai berikut
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu aerasi tanah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh udara dalam tanah






II. TINJAUAN PUSTAKA



Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Komposisi pori-pori tanah ideal terbentuk dari kombinasi fraksi debu, pasir, dan lempung. Porositas itu sendiri mencerminkan tingkat kesarangan untuk dilalui aliran masa air (permeabilitas, jarak per waktu) atau kecepatan aliran air untuk melewati masa tanah (perkolasi, waktu per jarak). Kedua indikator ini ditentukan oleh semacam pipa berukuran non kapiler (yang terbentuk dari pori-pori makro dan mikro yang berhubungan secara kontinu) di dalam tanah. Hal tersebut menekankan bahwa tanah permukaan yang berpasir memiliki porositas lebih kecil daripada tanah liat. Sebab tanah pasir memiliki ruang pori total yang mungkin rendah tetapi mempunyai proporsi yang besar yang disusun oleh komposisi pori-pori yang besar yang efisien dalam pergerakan udara dan airnya. Ini berarti karena prosentase volume yang terisi pori-pori kecil pada tanah pasir menyebabkan kapasitas menahan air nya rendah. Maka tanah-tanah yang memiliki tekstur halus, memiliki ruang pori lebih banyak dan disusun oleh pori-pori kecil karena proporsinya relatif besar. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persen (%) Pori yaitu kandungan bahan organik,  struktur tanah, dan tekstur tanah. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi tanah-tanah dengan struktur granuler atau remah,mempunyai porositas yang lebih tinggi dari pada tanah-tanah dengan struktur massive (pejal). Tanah denag tkstur pasir banyak mempunyai pori-pori makro sehingga sulit menahan air (Hardjowigeno,1987).

Tekstur tanah adalah perbandingan relatif (dalam persen) antara fraksi pasir, debu dan liat.Tekstur tanah sangat penting kita ketahui karena komposisi ketiga fraksi penyusun tanah menentukan sifat-sifat fisika,fisikokimia dan sifat kimia tanah.Berdasarkan atas perbandingan banyaknya butir-butir pasir, debu dan liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur. Makin padat suatu tanah, merupakan tanah yang lebih baik. Misalnya pasir padat. Selain camouran dariclay dan slit, tanah dapat pula bercampur dengan bahan organik yang berpengaruh jelek terhadap tanah untuk pembangunan namun akan bagi bagi tanaman (Suradji 2009).

Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah dan udara yang ada di daerah tanah tersebut ada. Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripada tanah bertekstur halus, udara yang bertekanah tuga dapat mempengaruhi proses dari aerasi tanah. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir umumnya lebih mudah kekeringan dari pada tanah-tanah bertekstur lempung atau liat. Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi banyaknya curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan melalui vegetasi), tingginya muka air tanah, kadar bahan organik tanah, senyawa kimiawi atau kandungan garam-garam, dan kedalaman solum tanah atau lapisan tanah (Madjid, 2010).


















































III. METODOLOGI PERCOBAAN



A. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah, tiga botol air mineral ukuran 1,5lt, balon, gayung stopwatch,cutter,air,dan gelas piala. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tanah,pasir,sekam padi yang telah di siapkan sebelum praktikum dilakukan.


B. Cara Kerja


Adapun cara kerja yang di gunakan pada praktikum kali ini yaitu
1.      Siap kan 3 botol kosong untuk diisi tanah, pasir, dan sekam
2.      Memberi lubang pada ketiga botol, di bagian bawah botol
3.      Mengisi ketiga botol dengan media yang berbeda-beda.
4.      Mengisi Air dengan jumlah yang sama.
5.      Lalu tutup botol di beri balon yang telah di tiup hingga dan berkembang
6.      Mencatat satu per satu waktu pengisian air pada ketiga botol hingga air yang terkandung habis











IV. HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil Praktikum


Tabel 1. Percobaan sifat fisik tanah.
Nama media
Waktu
Jumlah air
Tanah
01:10
580ml
Pasir
03.17
585 ml
Sekam
00:44
510 ml



B. Pembahasan


Dari data praktikum yang telah dilakukan diperoleh data bahwa pada percobaan dengan menggunakan media pasir air jatuh pertama kali pada waktu 03.17 dan air jatuh terahir dengan jumlah air 585 ml pada media tanah air jatuh pada waktu 01.10 dan air menetes terahir dengan jumlah air yaitu 580 ml, sedangkan, saat menggunakan media sekam air jatuh pertama kali pada waktu 00 : 44 dan air jatuh terahir dengan jumlah air 510 ml. Setelah dilakukan percobaan dengan menggunakan 3 (tiga) media yang berbeda yaitu media pasir, media tanah, dan media sekam padi  jumlah airnya berbeda-beda dan dengan waktu yang berbeda-beda pula, hal itu terjadi karena tekstur tanah yang halus mempunyai kerapatan yang berbeda beda kisaran ukuran dan bentuk partikelnya yang luasnya berbeda. Hal ini telah ditekankan bahwa tanah permukaan yang berpasir mempunyai porositras kecil daripada tanah liat. Berarti bahwa tanah pasir mempunyai volume yang lebih sedikit ditempati oleh ruang pori. Ruang pori total pada tanah pasir mungkin rendah tetapi mempunyai proporsi yang besar yang disusun daripada komposisi pori-pori yang besar yang sangat efisien dalam pergerakan udara dan airnya. Persentase volume yang dapat terisi oleh pori-pori kecil pada tanah pasir rendah yang menyebabkan kapasitas menahan airnya rendah. Sebaliknya tanah-tanah permukaan dengan tekstur halus memiliki ruang pori total lebih banyak dan proporsinya relatif besar yang disusun oleh pori kecil. Akibatnya adalah tanah mempunyai kapasitas menahan air yang tinggi.
































V. KESIMPULAN



Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah


1.      Aerasi adalah proses dimana air dalam tanah digantikan oleh udara dari atmosfer
2.      aerasi tergantung pada volume dan kesinambungan pori-mengisi udara pori dalam tanah.

































DAFTAR PUSTAKA



Harjowigeno,s. 1987 . Dasar-Dasar Tanah. Jakarta : Erlangga .
Sanches.2002. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo, Jakarta
Suradji 2009. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Aksara. Jakarta. 
Madjid.2010. Ilmu Kesuburan Tanah. 2002. Kanisius, Jakarta

















































LAMPIRAN

Comments

Popular Posts