laporan das analisis kondisi das (land use, topografi, jenis tanah, ordo sungai)







ANALISIS KONDISI BIOFISIK DAS( LAND USE, TOPOGRAFI, JENIS TANAH, ORDO SUNGAI)
(Laporan Praktikum Pengelolaan Daerah Aliran Sungai)









Oleh

Bondan Abimanyu
1414151017







index.jpg







FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016






I. PENDAHULUAN



1.1    Latar Belakang


Hutan merupakan suatu kesatuan dari ekosistem berupa haparan lahan yang luas yangberisi sumber daya alam hayati yang didominasi oleh pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan nya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. hutan ditumbuhi berbagai jenis tanaman dan ditinggali oleh berbagai jenis hewan.
Pengelolaan merupakan suatu tekink atau sistem yang di gunakan untuk menjaga keberlangsungan dari sesuatu, yang mana sesuatu ini penting dan harus di pertahankan keberadaan nya serta ditujukan untuk masyarakat banyak.
Setiap sungai mempunyai daerah aliran sungai (DAS) dan setiap sungai tersebut memiliki karakteristik dan kondisi DAS yang berbeda-beda. DAS merupakan daerah daratan yang berfungsi menampung menyerap mempertahankan dan mengalirkan air ke sungai, danau atau pun laut serta di batasi dengan topografi untuk memisahkan antara das yang satu dengan das yang lain. Apabila turun hujan di daerah tersebut, maka air hujan yang turun akan mengalir ke sungai-sungai yang ada disekitar daerah yang dituruni hujan. Karena manfaan DAS adalah menerima, menyimpan, dan mengalirkan hujan yang jatuh melalui sungai.



1.2    Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut.
1.    Mahasiswa mengetahui topografi atau kemiringan lahan di suatu daerah aliran sungai.

2.    Mahasiswa mengetahui persentase penggunaan lahan di suatu daerah aliran sungai.

3.    Mahasiswa mengetahui ordo sungai di suatu daerah aliran sungai.
4.    Mahasiswa mengetahui jenis tanah di suatu daerah aliran sungai.






II.     TINJAUAN PUSTAKA



Daerah Aliran Sungai (DAS) secara umum didefinisikan sebagai suatu hamparan wilayah/ kawasan yang dibatasi oleh pembatas topografi (punggung bukit) yang menerima, mengumpulkan air hujan, sedimen dan unsur hara serta mengalirkannya melalui anak-anak sungai dan keluar dari sungai utama ke laut atau danau. DAS atau daerah aliran sungai adalah bagian permukaan bumi yang airnya mengalir ke dalam sungai induk pada saat terjadi hujan. DAS meliputi sungai beserta beberapa anak sungainya yang ada pada suatu daerah. Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa DAS adalah wilayah tampungan air yang masuk ke wilayah air sungai yang lebih besar dan berakhir di muara sungai. Menganalisis dan mengaplikasikan model-model perencanaan pengelolaan DAS. Menganalisis pengaruh pengembangan DAS terhadap lingkungan hidup. Dalam praktikum akan dilakukan fieldtrip dan diskusi tentang pengalaman pengelolaan (Fadem. 2009)

Masukan (input) utama dalam suatu DAS adalah curah hujan. Proses pergerakan curah hujan menjadi limpasan di dalam suatu DAS ditentukan oleh karakteristik DAS yaitu : Karakteristik lahan (topografi, tanah, geologi dan geomorfologi) dan  Karakteristik vegetasi dan pola penggunaan lahan yang ada di atasnya (Seyhan, 1997). Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dipandang sebagai suatu ekosistem karena didalamya  terdapat komponen bioril dan abiotik yang saling berinteraksi membentuk satuan kesatuan yang teratur. Menurut Noordwijk dan Farida (2004).
Dalam ekosistem daerah aliran sungai terjadi interaksi antara unsur-unsur mahluk hidup dan unsur fisik seperti interaksi antara vegetasi, tanah, air dan manusia. Interaksi tersebut menentukan erosi dan sedimentasi yang mempengaruhi aliran air. Perkembangan daerah aliran sungai sangat tergantung pada laju erosi dan sedimentasi. Untuk mengendalikannya perlu pengelolaan yang melibatkan faktor-faktor tersebut (Manan, S. 1979)
Menurut (Rita, 2013) Daerah Aliran Sungai dibedakan menurut daya tampungnya, yakni Daerah Aliran Sungai gemuk dan Daerah Aliran Sungai kurus.
1.        DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
2.        DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.
Daerah Aliran Sungai juga dapat dibedakan berdasarkan fungsinya, yakni bagian hulu, bagian tengah, dan bagian hilir.
1.        Bagian hulu, didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahakan kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan curah hujan.
2.        Bagian tengah, didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi yang antara lain dapat diindikasikan dari kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian muka air tanah, serta terkait pada prasana pengairan seperti pengelolaan sunagi, waduk, dan danau.
3.        Bagian hilir, pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat memberikan manfaat untuk kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait dengan kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.


 


III.             METODE PRAKTIKUM



A.      Alat dan Bahan


Ada beberapa Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum DAS kali ini, alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop, aplikasi microsof excel, dan modem atau jaringan internet. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu data daerah aliran sungai way rarem yang diberikan oleh asisten dosen.



B.       Metode Praktikum


Pada saat aplikasi atau praktikum das ada beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menghitung hasil dari data yang telah diberikan kepada praktikan yaitu sebagai berikut.
1.        Mengcopy data daerah aliran sungai way rarem yang diberikan oleh asisten dosen ke laptop.
2.        Membuka file yang berekstensi Xls, dan melihat data tersebut.
3.        Membuka lembar kerja baru microsoft excel.
4.        Membuat tabel penggunaan lahan (land use), topografi atau kemiringan lahan, jenis tanah, dan orde sungai.
5.        Memasukkan data dan menghitung persentase berdasarkan tabel yang dibuat.
6.        Menganalisis hasil data yang diperoleh
7.        Membuat laporan praktikum.







IV. HASIL DAN PEMBAHASAN



A. Hasil


Setelah melakukkan praktikum DAS maka didapatkan hasil sebagai berikut.


Tabel 1 Jenis Kelerengan/Kemiringan Lahan di Subdas Way Rarem

Klasifikasi
Luas
Luas %
Datar
56699.44592920000
47.03318716008
Landai
39608.05451290000
32.85557751795
AgakCuram
13509
11
SangatCuram
10735.59566521400
8.90536533333
Total
120552
100


Tabel 2 Jenis Penggunaan Lahan di Subdas Way Rarem

Klasifikasi
Luas
Luas%
HutanLahanKeringSekunder
8731.92314186500
7.243283754
Lahan Terbuka
299.42604311610
0.248379167
Padang Rumput/Savana
55.90556677300
0.04637465
Perkebunan
154.53820417130
0.128192157
Permukiman
4975.26538678381
4.127070104
PertanianLahanKering
25276.44979623010
20.96725947
PertanianLahanKeringCampurSemak
67465.62632217970
55.96392309
Sawah
1174.11480847182
0.973948875
SemakBelukar
8863.99852516780
7.352842607
SemakBelukarRawa
2625.34210404158
2.177767429
Tubuh Air
929.40609944598
0.770958699
Total
120551.99599824600
100


Tabel 3 Jenis Tanah di Subdas Way Rarem

Klasifikasi
Luas
% Luas
Inceptisol 1
37827.55915152700
31.37863
Oxisol
25314.63313708000
20.99893
Inceptisol 2
50900.80154465120
42.22311
Inceptisol 3
4818.86712666560
3.997335
TidakDiketahui
1690.13509503100
1.401997
Total
120551.99605495500
100


Tabel 4 perhitungan ordo

No.
Ordo
Jumlah
1.
1
125
2.
2
70
3.
3
35
4.
4
24
total

254


B. Pembahasan


Setelah dilakukan peraktikum pada minggu lalu dan berdasarkan data yang kami dapat dan telah kami analisis sesuai dengan petuntuk dan arahan dari asisten dosen kami mendapat hasil seperti di atas, Secra umum Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan sebuah pendekatan holistik dalam mengelola sumberdaya alam yang bertujuan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dalam mengelola sumberdaya alam secara berkesinambungan. DAS memiliki batas batas topografi berupa bukit – bukit yang membatasi antara DAS satu dengan DAS lain disisi lain bukit atau gunung.

Dari pengelolahaan data yang diberika pada minggu kemren, kami mengelola data menggunakan microsoft exel, di dapatkan tabel penggunaan lahan(land use) penggunaan lahan terbesar yaitu pertanian lahan kering campur semak yakni mencapai 55%, bila dibulatkan, sedangkan untuk penggunaan lahan paling sedikit padang rumpu/savana yakni sebesar 0,046%. Melihat kondisi tersebut ternyata daerah Way Rarem masih memiliki pengelolaan daerah aliran sungainya yang belum baik, dikaitkan dengan pasal 18 uu no 41 tahun 1999 tentang kehutanan pemerintah menetapkan dan memepertahankan kecukupan luas kawasan hutan dan penutupan hutan untuk setiap daerah aliran sungai dan atau pulau, guna optimalisaimanfaat lingkungan, manfaat sosial, dan manfaat ekonomi masyarakat setempat, untuk luas kawasan hutan yang dimaksudkan pada pasal 18 yaitu minimal 30% dari luas daerah aliran sungai dan atau pulaudengan sebaran yang proporsional,oleh sebab itu pengelolaan DAS Way Rarem belum dikatakan baik walaupun sudah mendekati baik. Dari hasil data topografi/kemiringan lahan mendapatkan klasifikasi kemiringan lahan yaitu 0-8%, > o,15 – 25 %, > 45 % dan > 8 – 15 %. Melihat peraturan pemerintah no 60 dan 61 tahub 2014 tentang kriteria daerah aliran sungai dan monitoring daerah aliran sungai dekat kaitannya dengan kondissi lahan. Dengan melihat hasil data menandakan bahwa jumlah lahan krtis yang ada di daerah aliran sungai masih cukup banyak dan bervariasi kemiringannya. Masih juga belum memenuhi kriteria dan monitoring yang ada.
Dari jenis tanah yang ada di daerah aliran sungai Way Rarem terdapat 5 jenis tanah setelah kami lakukan analisis dengan pusat penelitian tanah yaitu Inceptisol dua dengan presentasi 42% di ikuti oleh jenis tanah inceptisol satu dengan 31 % jika di bulatkan.
Dalam praktikum ini kami juga menghitung banyaknya ordo yang ada di dalam das way rarem yang mana hasil nya sudah kami cantumkan di atas pada lembar hasil dimana ordo 1 memiliki paling banyak jumlah yaitu 125 ordo lalu ordo 2 ada 70 ordo dan ordo 3 ada 35 ordo serta ordo terakhir ordo 4 ada 24 ordo yang mana biasa kita kenal sebagai sungai utama.






V.    KESIMPULAN



Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum yang telah di lakukan yaitu sebagai berikut :
1.    Sungai Wai Rarem memiliki persentase lahan dengan beberapa jenis penggunaan yaitu untuk penggunaan lahan hutan lahan kering sekunder, semak belukar, perkebunan, pemukiman, padang rumput/savana, tubuh air, pertanian lahan kering, pertanian lahan kering campur semak, dan sawah berturut-turutan yaityu . 7%, 0,2%, 0,04%, 0,12%, 4%,12%, 20%, 55%, 0,9%, 7%, 2%, 0,7%
2.    Dari analisis yang ada di sungai Way Rarem 4 tipe kemiringan yaitu 0-8%, > o,15 – 25 %, > 45 % dan > 8 – 15 %. Dengan klasifikasi datar 47%, landai 32%, agak curam 11%, dan sangat curam 8% juka di bulatkan jadi sungai way rarem rata – rata memiliki lahan relatif datar dan landai.
3.    Dari jenis tanah yang ada di daerah aliran sungai Way Rarem terdapat 4 jenis tanah setelah dicocokan dengan pusat penelitian tanah yaitu andisol, entisol, ultisol, dan inceptisol yang masing-masing persentasenya adalah 31%, 20%, 42%, 3%, 1%
4.    Di tinjau dari gambar yang ada jumlah ordo sungai ordo 1 ada 125 ordo, ordo 2 ada 70 ordo, dan ordo 3 ada 35 ordo serta ordo terakhir yaitu ordo 4 ada 24 ordo.






DAFTAR PUSTAKA



Fadem, 2009. Kawasan das yang dibatasi oleh pembatasan topografi. World Agroforestry Centre, Bogor.

Farida, 2004. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga : Jakarta.

Rita, 2013. Perbedaan daerah aliran sungai. Gadjah Mada University Press.

Seyhan, 1997. Pengelolaan daerah aliran sungai dan program penghijauan.
Universitas gaja mada, yogyakarta.

Manan, 1979. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta : Gadjah Mada University
Press.









LAMPIRAN

Comments

Popular Posts